Jumat, 05 Februari 2010

Beberapa catatan penting tentang metode penelitian KUALITATIF*

BENTUK RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan level of explanation suatu gejala, maka terdapat tiga bentuk rumusan masalah, yaitu rumusan masalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
  1. Rumusan masalah deskriptif adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam. Ex: bagaimana profil pendidikan di Indonesia?
  2. Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk membandingkan antara konteks sosial atau domain satu dibanding dengan yang lain. Ex: adakah perbedaan dinamika murid di kelas yang diajar dengan metode ceramah dan demonstrasi?
  3. Rumusan masalah asosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengkontruksi hubungan antara situasi sosial atau domain satu dengan yang lainnya. Rumusan masalah ini dibagi menjadi tiga yaitu, hubungan simetris, kausal dan recipcocal atau interaktif.
POPULASI DAN SAMPEL

Dalam penelitian kuntitatif populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah polulasi, tetapi oleh Sradley dinamakan “Social situation” atau situasi sosial yag terdiri dari tiga elemen yaitu: tempat (place) pelaku (actors), dan aktifitas (activities) yang berinteraksi secara sinergis.
  • Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai pada penelitian kualitatif dilakukan secara Purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.
  • Hasil penelitian tidak akan digeneralisasi ke populasi karena, pengambilan sampel tidak diambil secara random.
  • Hasil penelitian hanya berlaku untuk kasus situasi sosial tersebut.
  • Hasil penelitian dapat ditransfer atau diterapkan ke situasi sosial (tempat) lain, apabila situasi sosial lain tersebut memiliki kemiripan atau kesamaan dengan situasi sosial yang diteliti.
###

Dalam penelitian kualitatif, teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive sampling, dan snowball sampling.

Purposive sampling adalah: tehnik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Ex: orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.

Snowball sampling adalah tehnik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit tersebut belum mampu memberikan data yang lengkap, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data.

MACAM-MACAM INTERVIEW/WAWANCARA

Esterberg (2002) mengemukakan beberapa macam wawancara yaitu, wawancara terstruktur, semistruktur, dan tidak terstruktur.
 
  1. Wawancara terstruktur (Stuictured interview); Wawancara tersetruktur digunakan sebagai tehnik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam dalam melakukan wawancara, peneliti telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.
  2. Wawancara semiterstruktur (semistructure interview); (a). Pelaksanaannya lebih bebas bila dibanding, (b). dengan wawancara terstruktu, (c). Tujuan dari wawancara ini adalah menemukan permasalahan lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya.
  3. Wawancara tak terstruktur (unstructured interview; Wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
Pedoman yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Penting:
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasar data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hepotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.

* Catatan ini ditulis Oleh Rudi, diambil dari buku Metlit karangan Prof. Dr. Sugiyono

0 komentar:

Posting Komentar

Sorotan


ShoutMix chat widget